Bakom, Limusnunggal dan Cileungsi Adalah nama tempat lahir saya...
Bakom adalah nama kampung kecil yang mulai perubahan ramai pada tahun 1998 karena adanya perumahan Limuspratama Regency dan hingga kini Bakom banyak dipadati oleh pendatang yang mencoba mencari rizki dan merubah nasibnya dengan mencari pekerjaan di Kampung bakom. Tidak sedikit yang berhasil mendapat pekerjaan hingga bisa pulang kampung kedaerahnya membawa uang banyak. Namun keberuntungan tidak berpihak kesemua orang yang berada merantau di kampung bakom tercinta ini.
Limusnungaal adalah sebuah desa menurut struktural pemerintahan Republik Indonesia yang berada di Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
Kampung bakom Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi Kabupaten bogor Merupakan tempat kelahiran saya yang memang daerah pinggiran kota, dimana kearah barat berdekatan dengan DKI (Jakarta Timur), Menuju timur melalui kecamatan Jonggol bisa langsung akses ke Kabupaten Cianjur dan Bandung. Kabupaten Bekasi salah satu akses utama penduduk kampung bakom karena dengan berjalan kaki pun kita sudah bisa langsung sampai di kabupaten Bekasi Kecamatan Bantargebang.
Beberapa perusahaan seperti PT. CMW (cipta mandiri wirasakti) ialah sub PT. ASTRA Motor, PT. Baygon, PT. Persada Jati Lancar dan Lain-lain. Perusahaan-perusahaan tersebut berdiri dikampung bakom karena letak yang strategis dan akses ke Jakarta, Bandara Soekarno Hatta dan Palabuhan Tanjung Priuk dapat ditempuh dengan beberapa jam dari kampung bakom. Sshingga, daerah pinggiran kota yang harga tanah murah dipilih oleh para investor.
Namun, ramainya kampung saya ini membuat berbagai pihak memanfatkan situasi yang ada hingga timbul pro kontra untuk masing-masing kepntingan. Yang intinya hanya sedikit kontribusi bagi sebagian orang kecil seperti saya....
Terkadang saya cukup muak dengan posisi sebagai pribumi dan mereka yang hanya pendatang memandang sebelah mata para pribumi yang tidak bekerja di salah satu PT tersebut. Karena doktrin dalam otak mereka yaitu bekerja dan bekerja tanpa memikirkan bagaimana caranya membuka lapangan pekerjaan.
Ini adalah ungkapan hati kecil saya terhadap para pribumi dan pendatang yang hanya numpang makan dan berak di kampung Bakom tercinta ini...
Bakom adalah nama kampung kecil yang mulai perubahan ramai pada tahun 1998 karena adanya perumahan Limuspratama Regency dan hingga kini Bakom banyak dipadati oleh pendatang yang mencoba mencari rizki dan merubah nasibnya dengan mencari pekerjaan di Kampung bakom. Tidak sedikit yang berhasil mendapat pekerjaan hingga bisa pulang kampung kedaerahnya membawa uang banyak. Namun keberuntungan tidak berpihak kesemua orang yang berada merantau di kampung bakom tercinta ini.
Limusnungaal adalah sebuah desa menurut struktural pemerintahan Republik Indonesia yang berada di Kecamatan Cileungsi Kabupaten Bogor.
Kampung bakom Desa Limusnunggal Kecamatan Cileungsi Kabupaten bogor Merupakan tempat kelahiran saya yang memang daerah pinggiran kota, dimana kearah barat berdekatan dengan DKI (Jakarta Timur), Menuju timur melalui kecamatan Jonggol bisa langsung akses ke Kabupaten Cianjur dan Bandung. Kabupaten Bekasi salah satu akses utama penduduk kampung bakom karena dengan berjalan kaki pun kita sudah bisa langsung sampai di kabupaten Bekasi Kecamatan Bantargebang.
Beberapa perusahaan seperti PT. CMW (cipta mandiri wirasakti) ialah sub PT. ASTRA Motor, PT. Baygon, PT. Persada Jati Lancar dan Lain-lain. Perusahaan-perusahaan tersebut berdiri dikampung bakom karena letak yang strategis dan akses ke Jakarta, Bandara Soekarno Hatta dan Palabuhan Tanjung Priuk dapat ditempuh dengan beberapa jam dari kampung bakom. Sshingga, daerah pinggiran kota yang harga tanah murah dipilih oleh para investor.
Namun, ramainya kampung saya ini membuat berbagai pihak memanfatkan situasi yang ada hingga timbul pro kontra untuk masing-masing kepntingan. Yang intinya hanya sedikit kontribusi bagi sebagian orang kecil seperti saya....
Terkadang saya cukup muak dengan posisi sebagai pribumi dan mereka yang hanya pendatang memandang sebelah mata para pribumi yang tidak bekerja di salah satu PT tersebut. Karena doktrin dalam otak mereka yaitu bekerja dan bekerja tanpa memikirkan bagaimana caranya membuka lapangan pekerjaan.
Ini adalah ungkapan hati kecil saya terhadap para pribumi dan pendatang yang hanya numpang makan dan berak di kampung Bakom tercinta ini...
