JANGAN BENAMKAN KEPALA ANDA
Pernahkah ga sih Anda ketika browsing melihat iklan perusahaan-perusahaan besar?
Iklannya perusahaan operator seluler misalnya.
Tak jarang disela-sela acara TV yang kita tonton, muncul iklan produk operator seluer itu.
Dan iklan mereka tidak hanya di satu media saja. Hampir semua media mereka pakai untuk promosi.
Saya yakin Anda sudah tau, bahwa dana yang mereka gunakan hanya untuk promosi bisa mencapai angka triliunan… beuuuh…
Itu belum termasuk kegiatan promosi lain seperti pemasanan billboard, event, dan kegiatan sales promotion lain.
Barangkali, angka sebesar itu tidak muskil bagi mereka.
Artinya, perusahaan yang produknya sudah setenar itu, se ngetop itu masih merasa perlu dan harus untuk terus berpromosi dengan budget yang luar biasa besar.
Tujuannya jelas, membuat produk mereka bertahan di pasar dan terus berkembang volume penjualannya.
Bagaimana dengan usaha Anda?
Jangan-jangan volume usaha tidak ada “sekuku hitam” perusahan operator seluler tersebut, tapi kalah gencar berpromosi dibandingkan mereka.
Kalah ekspansif, kalah aktif dan terlihat gampang menyerah dan berpuas diri. #jleb
Mudah-mudah jadi pelajaran penting untuk Anda tentunya.
Menelisik lebih dalam, ternyata penyakit tidak kreatiflah yang menggerogoti mental.
“Ah, modal kita kan tidak sebesar mereka”
“Apakah ada jaminan jika sudah berpromosi dagangan kita menjadi laku?”
Sebenarnya, kembali lagi semua kalimat excuse dan pertanyaan di atas kembali pada diri Anda sendiri.
Berpromosi tidak selalu perlu modal besar.
Yang diperlukan justru mental yang besar, mental mau maju dan berkembang, selebihnya dua tangan, dua kaki, segala pancaindra, dan nalar yang cerdaslah yang akan menggantikan modal milyaran sampai triliunan itu.
Jangan salahkan omset sebagai penyebab turunnya semangat. Justru omset turun itu momentum yang pas untuk putar otak lebih kenceng.
Kebanyakan di luar sana, omset turun dijadikan alasan gagal dan berhenti tengah jalan, ketabrak dan....
Jangan sampai deh..
Duit ga punya, otak berhenti bekerja.
Oleh karena itu, apapun usaha Anda, dari jualan kopi sampai jualan roti, apapun itu, mulailah berpromosi dan berpromosi dalam setiap kesempatan.
Budgetnya gimana?
Ya kalau ga punya budget pakai media gratisan alias ga berbayar.
Facebook, Instagram, Email, Telegram dan media lainnya.
Pelajari ilmunya, praktekan.
Gengsi? Simpan gengsimu di dalam lemari.
Kalo perusahaan besar saja masih harus promosi, lha usaha Anda yang masih sebiji kopi kok malu berpromosi?
Mulailah berpromosi, tegakkan kepala jangan disimpen di tanah, kayak burung unta aja.
Segala pancaindra, pengetahuan akan menjadi modal yang tak ternilai harganya.
Pernahkah ga sih Anda ketika browsing melihat iklan perusahaan-perusahaan besar?
Iklannya perusahaan operator seluler misalnya.
Tak jarang disela-sela acara TV yang kita tonton, muncul iklan produk operator seluer itu.
Dan iklan mereka tidak hanya di satu media saja. Hampir semua media mereka pakai untuk promosi.
Saya yakin Anda sudah tau, bahwa dana yang mereka gunakan hanya untuk promosi bisa mencapai angka triliunan… beuuuh…
Itu belum termasuk kegiatan promosi lain seperti pemasanan billboard, event, dan kegiatan sales promotion lain.
Barangkali, angka sebesar itu tidak muskil bagi mereka.
Artinya, perusahaan yang produknya sudah setenar itu, se ngetop itu masih merasa perlu dan harus untuk terus berpromosi dengan budget yang luar biasa besar.
Tujuannya jelas, membuat produk mereka bertahan di pasar dan terus berkembang volume penjualannya.
Bagaimana dengan usaha Anda?
Jangan-jangan volume usaha tidak ada “sekuku hitam” perusahan operator seluler tersebut, tapi kalah gencar berpromosi dibandingkan mereka.
Kalah ekspansif, kalah aktif dan terlihat gampang menyerah dan berpuas diri. #jleb
Mudah-mudah jadi pelajaran penting untuk Anda tentunya.
Menelisik lebih dalam, ternyata penyakit tidak kreatiflah yang menggerogoti mental.
“Ah, modal kita kan tidak sebesar mereka”
“Apakah ada jaminan jika sudah berpromosi dagangan kita menjadi laku?”
Sebenarnya, kembali lagi semua kalimat excuse dan pertanyaan di atas kembali pada diri Anda sendiri.
Berpromosi tidak selalu perlu modal besar.
Yang diperlukan justru mental yang besar, mental mau maju dan berkembang, selebihnya dua tangan, dua kaki, segala pancaindra, dan nalar yang cerdaslah yang akan menggantikan modal milyaran sampai triliunan itu.
Jangan salahkan omset sebagai penyebab turunnya semangat. Justru omset turun itu momentum yang pas untuk putar otak lebih kenceng.
Kebanyakan di luar sana, omset turun dijadikan alasan gagal dan berhenti tengah jalan, ketabrak dan....
Jangan sampai deh..
Duit ga punya, otak berhenti bekerja.
Oleh karena itu, apapun usaha Anda, dari jualan kopi sampai jualan roti, apapun itu, mulailah berpromosi dan berpromosi dalam setiap kesempatan.
Budgetnya gimana?
Ya kalau ga punya budget pakai media gratisan alias ga berbayar.
Facebook, Instagram, Email, Telegram dan media lainnya.
Pelajari ilmunya, praktekan.
Gengsi? Simpan gengsimu di dalam lemari.
Kalo perusahaan besar saja masih harus promosi, lha usaha Anda yang masih sebiji kopi kok malu berpromosi?
Mulailah berpromosi, tegakkan kepala jangan disimpen di tanah, kayak burung unta aja.
Segala pancaindra, pengetahuan akan menjadi modal yang tak ternilai harganya.