BREAKING NEWS

Pemimpin Legendaris Malaysia Mahathir Mohamad Genap Berusia Satu Abad

 


VNN.co.id — Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, merayakan ulang tahun ke-100 pada Kamis (10/7) lalu, sebuah milestone yang ia sebut sebagai anugerah sekaligus momen yang menakutkan.

Dikutip dari CNN Indonesia, Mahathir menyampaikan, "Saya menerima banyak ucapan selamat ulang tahun ke-100, dan saya ingin berterima kasih kepada semua orang yang mengirimkan kue, bunga, surat, dan yang hadir untuk mengucapkan selamat ulang tahun ke-100," dalam siaran langsung bergaya podcast di halaman Facebook-nya.

Ia menambahkan, "Menjadi 100 tahun itu cukup menakutkan," sebagaimana dilansir dari Malay Mail.

Mahathir, yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri Malaysia keempat dan ketujuh, memimpin negara itu pada periode 1981 hingga 2003, serta kembali berkuasa pada 2018 hingga 2020. Ia menjadi pemimpin dunia tertua saat menjabat sebagai PM pada 2018 di usia 92 tahun.

Perjalanan Karier Politik Mahathir

Menurut laporan CNN Indonesia, Mahathir lahir di Alor Setar, Kedah, pada 19 Juli 1925. Ia lulus dari Fakultas Kedokteran Raja Edward VII Universitas Malaya, Singapura, sebelum terjun ke dunia politik pada 1946 dengan bergabung di United Malays National Organization (UMNO), partai politik terbesar di Malaysia.

Mahathir pertama kali memenangkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat untuk Kota Setar Selatan pada 1964. Namun, ia gagal mempertahankan posisi tersebut pada pemilu 1969.

Kekalahan ini diikuti oleh pemecatannya dari UMNO setelah menulis surat terbuka yang mengkritik kepemimpinan Perdana Menteri Tunku Abdul Rahman. Dalam suratnya, Mahathir menyebut Tunku terlalu pro-China dan gagal melindungi kepentingan Melayu, sebuah langkah yang dianggap melanggar disiplin partai dan memicu ketegangan pasca-kerusuhan rasial 13 Mei 1969.

Pasca-pemecatan, Mahathir menulis buku berjudul Dilema Melayu yang terbit pada 1970. Buku ini menyoroti dominasi etnis Tionghoa dan penderitaan bangsa Melayu, namun karena memicu kontroversi, buku tersebut dilarang beredar.

Meski begitu, karya ini berkontribusi pada jatuhnya pemerintahan Tunku dan membuka jalan bagi kembalinya Mahathir ke UMNO pada 1972.

Karier politik Mahathir yang penuh dinamika menjadikannya salah satu figur berpengaruh dalam sejarah Malaysia, dengan warisan yang terus dibahas hingga usianya mencapai satu abad. ***