Menteri Israel Itamar Ben-Gvir Dikecam Usai Pimpin Ibadah di Kompleks Al Aqsa

Citizen VNN.co.id — Menteri Keamanan Nasional Israel, Itamar Ben-Gvir, menuai kecaman dari berbagai pihak setelah memimpin ibadah di kompleks Masjid Al Aqsa, Yerusalem, pada Minggu (3/8/2025). Tindakan tersebut dinilai melanggar kesepakatan status quo yang telah dijaga selama puluhan tahun dan dianggap sebagai tindakan provokatif.
Kunjungan Ben-Gvir ke lokasi suci itu bertepatan dengan peringatan Tisha B'Av, hari berkabung dalam tradisi Yahudi untuk mengenang kehancuran dua kuil kuno. Selain memimpin ibadah, Ben-Gvir juga menyampaikan pernyataan kontroversial yang menyerukan agar Israel menaklukkan Jalur Gaza serta mendorong emigrasi warga Palestina dari wilayah tersebut. Hal ini dilaporkan oleh CNN.
"Taklukkan seluruh Gaza, nyatakan kedaulatan atasnya, basmi semua anggota Hamas, dan dorong emigrasi sukarela," ucap Ben-Gvir dalam video yang direkam di area Masjid Al Aqsa. "Hanya dengan cara ini kita bisa memulangkan para sandera dan memenangkan perang," tambahnya.
Pihak kantor Ben-Gvir menyatakan bahwa doa yang dipanjatkan menteri tersebut bertujuan untuk kemenangan penuh Israel dalam perang serta keselamatan para sandera yang masih ditahan.
Kompleks Masjid Al Aqsa merupakan situs suci ketiga bagi umat Islam di seluruh dunia. Bagi umat Yahudi, kawasan ini dikenal sebagai Temple Mount, lokasi reruntuhan dua kuil kuno yang memiliki nilai sejarah dan religius yang tinggi. Setelah Israel menguasai Yerusalem Timur dari tangan Yordania pada tahun 1967, disepakati bahwa non-Muslim hanya boleh mengunjungi kawasan tersebut, sementara kegiatan ibadah dibatasi hanya untuk umat Islam.
Meski Ben-Gvir sudah beberapa kali mengunjungi Al Aqsa, kehadirannya kali ini menjadi sorotan tajam karena ia memimpin langsung kegiatan ibadah, yang dinilai melanggar kesepakatan status quo.
Kementerian Agama Palestina merespons keras tindakan tersebut dengan menyebut Ben-Gvir sebagai tokoh ekstremis. Mereka menyatakan bahwa tindakannya menunjukkan pengabaian terhadap perasaan umat Muslim global. "Masjid-masjid suci Islam kini menjadi sasaran pelanggaran oleh kelompok pemukim, yang bertindak di bawah perlindungan pemerintah sayap kanan Israel," bunyi pernyataan resmi kementerian itu. ***
