Bolehkah Umat Islam Gunakan Kata RIP Pada Orang Mati. -->
IKLAN PEMDA BEKASI HUT RI ALHAFIZ HUT RI 2023 VNNCOID

Bolehkah Umat Islam Gunakan Kata RIP Pada Orang Mati.

, 5/17/2018 06:31:00 PM
Ilustrasi
Istilah RIP (Requiescat in pace) merupakan bagian dari aqidah Katholik, biasa terdapat pada epitaf dan disenandungkan saat Misa Requiem. Keyakinan ini juga terdapat pada agama Yahudi. Epitaf RIP ditemukan pada nisan Bet Shearim, Yahudi, meninggal 1 Abad Sebelum Masehi.

Variasi lain Requiescat in pace atau Rest in Peace dalam bahasa Inggris adalah penambahan kata "may (semoga)". Ini terkait keyakinan dosa ditebus. Ungkapan RIP dalam bentuk ringkas maupun panjang digunakan pada upacara pemakaman tradisional Yahudi. Pijakannya adalah Talmud kuno.

RIP dalam bahasa Inggris, yakni rest in peace, tidak ditemukan pada kuburan sebelum abad VIII Masehi. Meluas penggunaannya setelah abad XVIII.Ungkapan RIP pada agama Katholik terdapat dalam Misa Requiem (Missa pro Defunctis) yang merupakan bagian dari ritus Tridente.
Baca : Islam melarang tidur setelah shubuh. inilah alasannya

Paus (Emeritus)Benediktus XVI menyatakan Ritus Tridente (Tridentin) merupakan bentuk misa yang luar biasa. Ia keluarkan surat edaran tahun 2007. Ini merupakan surat pribadi (motu proprio) kepada seluruh gereja untuk menggunakan Misa Tridentin.

Surat ini bermakna penegasan bahwa ungkapan RIP merupakan bagian tak terpisahkan.
Motu proprio (surat pribadi dengan tanda-tangan pribadi) Paus Benediktus XVI (sekarang emeritus) menegaskan kedudukan misa yang melembaga sejak 1570 tersebut.
Ilustrasi
RIP merupakan bagian penting sebagai semacam "pembersihan dosa secara keseluruhan". Dalam hal ini kedudukan RIP saat misa serupa dengan ungkapan "Allahummaghfirlahu ....(dst)". Jadi, ini merupakan bagian dari prosesi ibadah. Tentu saja tak sama persis.
Dalam Isla, seorang Syaikh tak memiliki otoritas  penghapusan dosa dan penentuan nasib seseorang untuk menjadi ahli surga.
Baca : Korban Ledakan Bom Terduga Teroris Surabaya

Orang yang sudah di Upacarai dengan Misa dimana pernyataan RIP ada didalamnya, dianggap sudah "bersih" dari dosa. Sudah ditebus. Jadi, ungkapan RIP memang tidak dapat dibenturkan dengan kalimat Istirja' ( ﺇِﻧَّﺎ ﻟِﻠﻪِ ﻭَﺇِﻧَّﺎ ﺇِﻟَﻴْﻪَ ﺭَﺍﺟِﻌُﻮﻥَ ) karena memang sangat berbeda kedudukannya.Ungkapan yang berdekatan, tapi amat berbeda konsep dasarnya dengan Istirja' adalah "telah berpulang kerumah bapa ... (dst)". Cermati ini agar tak gegabah mensama-samakan!

Orang yang tak mengimani RIP sekaligus tak percaya kepada otoritas gereja maupun pastor, tidak gunakan istilah RIP. Cukup passed away (telah berpulang) atau serupa dengan itu.
Ini menunjukkan bahwa RIP adalah masa keimanan pada agama mereka.
Baca : Sahur agar puasa tidak mudah haus.

Apakah RIP merupakan ucapan belasungkawa semata? Tidak.
Belasungkawa biasa gunakan ungkapan "in my deepest condolence (pada duka cita yang amat dalam)... (dst).." atau serupa dengan itu.

Apakah RIP merupakan produk budaya semata? Tidak.
Memiliki sejarah yang lebih rinci, ini merupakan konsekuensi iman dan bagian dari peribatan.
Baca : Orang Yang Pertama Kali Menulis Bismillah.

Lalu, apa sebutan untuk orang yang sudah mati pada umumnya?
Secara budaya, biasa disebut late (mendiang) begitu saja.

Mohon maaf sekiranya saya tidak santun dalam bertutur. Nasihatilah saya, Semoga catatan sederhana tentang RIP ini bermanfaat dan barokah.

RED : IP Sumber Google

Video Warga Papua Konvoi Kibarkan Bendera Israel, Di Jakarta Aksi Bela Palestina.


TerPopuler

close